laporan kknp stim lpi makassar
BAB I
PENDAHULUAN
I.
LATAR
BELAKANG
Kuliah Kerja Nyata
Profesi atau yang di singkat KKNP merupakan bagian dari kegiatan pengabdian
masyarakat yang dilakukan STIM LPI Makassar dengan melibatkan pihak mahasiswa
untuk praktek kerja di berbagai isntansi swasta dan pemerintah. STIM LPI
Makassar yang memiliki kompotensi bidang pengembangan manajemen sangat di
perlukan untuk dipraktikkan sehingga mahasiswa mampu mengasimilasi antara teori
yang diperoleh di bangku kuliah dengan realitas yang terjadi di masyarakat, terutama
diberbagai instansi.
Perusahaan atau
instansi baik swasta maupun pemerintah merupakan dunia kerja nyata yang akan
dihadapi oleh mahasiswa kelak ketika setelah mereka menyelesaikan studynya dari
suatu jenjang pendidikan tinggi. Bertitik tolak kondisi tersebut, maka suatu
lembaga menyelenggara pendidikan tinggi perlu memberikan suatu kesempatan pada
mahasiswa untuk mengenal lebih.
Diharapkan setiap
mahasiswa dapat mengetahui, mendalami dan sekaligus menerapkan ilmu secara
praktis yang diperolehnya selama menempuh kuliah di perguruan tinggi, untuk di
aplikasikan pada dunia kerja nyata. Dengan demikian mahasiswa(i) dapat memahami
keadaan di lapangan yang sesungguhnya akan mereka hadapi setelah mereka lulus
nanti.
Tidak dapat
dipungkiri bahwa peningkatan taraf hidup masyarakat karena berhasilnya
pembangunan nasional di berbagai bidan, telah menuntut perguruan tinggi untuk
terus menerus meningkatkan kualitas pelaksanaan tridarma, khususnya pengabdian
masyarakat yang di embaninya. Hal ini antara lain dapat di lakukan dengan
meningkatkan keterkaitan Caturdharma perguruan tinggi yang erat, terutama dalam
pelaksanaan dharma pengabdian masyarakat dengan dharma pendidikan secara
bersistem.
Sebagai Sekolah
Tinggi Ilmu Manajemen, Kuliah Kerja Nyata Profesi (KKNP) hendaknya dikaitkan
pula untuk mendekatkan mahasiswa STIM LPI Makassar dan atribut-atribut yang
melekat padanya ditengah masyarakat dan instansi.
II.
PENGERTIAN
Kuliah Kerja Nyata Profesi (KKNP) adalah kegiatan
pembelajaran intrakulikuler yang mengintegrasikan tri dharma perguruan tinggi
STIM LPI Makassar kedalam suatu paket program kerja lapangan yang di laksanakan
oleh mahasiswa dalam rangka kulia kerja lapangan. Kegiatan KKNP merupakan
kegiatan intrakulikuler yang wajib di laksanakan pada semua program studi yang
ada dilingkungan STIM LPI Makassar.
Sebagai kegiatan intrakulikuler, KKNP menjadi bagian dari kurikulum yang
di belajarkan dalam sistem pendidikan tinggi STIM LPI Makassar.
III.
VISI
DAN MISI
1. Visi
:
Pada
tahun 2025 sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang manajemen
yang unggul, berkualitas dan berdaya saing di wilayah indonesia timur.
2. Misi
:
a. Menyelenggarakan
Program studi manajemen yang profesional dengan prinsip ilmia.
b. Mengembangkan
hasil penelitian dan keahlian manajemen secara nyata dan berhasil guna.
c. Menerapkan
hasil penelitian, kajian maupu paket ilmu pengetahuan dan keahlian di bidang
manajemen untuk kepentingan masyarakat.
d. Malaksanakan
penjaminan mutu untuk perbaikan kualitas alumni.
e. Melengkapi
sarana dan prasarana untuk mendukung proses perkuliahan yang memadai.
f. Meningkatkan
sumber daya manusia ( dosen dan tenaga kependidikan )
g. Melaksanakan
kerjasama dengan pihak pihak terkait.
IV.
TUJUAN
DAN SASARAN
A.
Tujuan
1. Tujuan
Umum
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Profesi (KKNP) oleh STIM LPI
Makassar bertujuan membekali pengalaman praktis yang mutlak di perlukan di
samping kegiatan kegiatan yang bersifat pengetahuan yang teoritis. Dengan
demikian, Kuliah Kerja Nyata Profesi (KKNP) harus selalu di arahkan pada
kegiatan-kegiatan yang dampak dan manfaatnya dapat secara langsung dirasakan
oleh mahasiswa yang bersangkutan.
2. Tujuan
Khusus
Tujuan
khusus Kuliah Kerja Nyata Profesi (KKNP) mencakup hal-hal :
a. Mempercepat
upaya peningkatan kemampuan sumber daya manusia
dengan tuntutan dinamika pembangunan melalui pendidikan.
b. mempercepat
upaya pengembangan masyarakat ke arah terbinanya masyarakat dinamis yang siap
menempuh perubahan-perubahan menuju perbaikan dan kemajuan yang sesuai dengn
nilai-nilai sosial yang berlaku.
c. Memberikan
masukan bagi pengembang kurikulum di perguran tinggi agar lebih relevan dengan
peningkatan kegiatan pembangunan, serta meningkatkan kepekaan civitas akedemik
terhadap masalah masalah yang berkembang
dalam masyarakat.
B.
Manfaat
Bagi Mahasiswa
1. Memperkaya
pengertian dan pemahaman mahasiswa tentang kerja lapangan yang complicated.
2. Melatih
mahasiswa untuk membelajarkan diri di lapangan dengan pendekatan partisipatif.
3. Mengembangkan
kesadaran dalam diri mahasiswa bahwa ilmu, keahlian dan keterampilan yang
dimilikinya sangat bermanfaat bagi proses penggalian potensi diri.
4.
Menembuhkan sikap profesionalisme dalam diri
mahasiswa yang memiliki kepekaan dan kepedulian terhadap berbagai
persoalan-persoalan di lapangan.
BAB
II
RUANG
LINGKUP PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat Berdirinya PT. Semen
Tonasa (Persero) Tbk.
PT.
Semen Tonasa merupakan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang didirikan
berdasarkan TAP MPRS No. II/MPRS/1960, merupakan pola proyek bidang produksi
golongan A I 1953 No.54. Namun pada tanggal 01 April 1971, PT. Semen Tonasa
ditetapkan menjadi Perusahaan Umum (PERUM) melalui PP No.50 tahun 1971.
PT. Semen Tonasa adalah produsen
terbesar di Kawasan Timur Indonesia yang meliputi lahan seluas 715 di Desa
Biringere Kecamatan Bunggoro Kabupaten Pangkajene Kepulauan 68 kilometer dari
Kota Makassar. PT. Semen Tonasa memiliki kapasitas terpasang 5.980.000 metrik
ton semen pertahun dan mempunyai 4 (empat) Unit Pabrik yang masih beropersi
yaitu pabrik tonasa II,III,IV dan V. Untuk pabrik tonasa I sudah tidak
beroperasi lagi karena di anggap tidak ekonomis.
1.
Pabrik
Semen Tonasa I
Pabrik Semen Tonasa I
ini terletak di kelurahan Tonasa, Kecamatan Balocci, Kabupaten Pangkep,
Provinsi Sulewesi Selatan, yang didirikan berdasarkan ketetapan Majelis
Permusyawaratan Rakyat Sementara RI No.II/MPRS/1960 tanggal 06 Desember 1960.
Pada tanggal 15 Juni 1960 diadakan survey bahan baku yang dilakuakan oleh Team
Technoexport Cekoslowakia dengan di bantu oleh lembaga Geologi Bandung dari
tanggal 08 Agustus 1960 sampai dengan tanggal 05 Mei 1961. Sedangkan analisa
bahan baku dilakukan oleh Balai Penelitian Kimia Kota Makassar.
Pabrik Semen Tonasa I
didirikan atas Tanah seluas 639.7 hektar dengan luas bangunan 55.185 mm dengan
beroperasi proses basah dengan kapasitas terpasang 110.000 ton semen pertahun.
Pembangunan Pabrik Semen ini merupakan hasil kerjasama Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah
Cokoslowakia yang dimulai sejak tahun 1960 sampai tahun 1968, yang
mengoperasiannya di resmikan oleh Menteri Perindustrian M. Yusuf pada tanggal
02 November 1968.
Berdasarkan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia No.54 tahun 1971 tanggal 08 September 1971,
Pabrik Semen Tonasa I yang berstatus Proyek ditetapkan sebagai BUMN yang
terbentuk Perusahan Umum (PERUM). Kemudian dengan Peraturan Pemerintah No.
tahun 1975 tanggal 09 Januari 1975, bentuk PERUM tersebut diubah menjadi
Perusahaan Perseroan. Dalam perkembangan operasinya terjadi beberapa perubahan
diantaranya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) sehingga lambat laun
operasional Pabrik dengan menggunakan proses basah, dirasakan sudah tidak
ekonomis lagi disamping itu pabrik Tonasa II sudah mulai beroperasi yang
berakibat pada penghentian operasi pabrik Semen Tonasa I yang di laksanakan
pada bulan November 1984.
2. Pabrik Semen Tonasa II
Tonasa yang berlokasi
di Biringere Kecamatan Bungoro Kabupaten Pangkajene Kepulauan Propinsi Sulawesi
Selatan sekitar 23 kilometer dari lokasi Tonasa Unit I yang didirikan
berdasarkan kepada persetujuan BAPENAS No.023/XC-LC/B.V/76 dan No.285/D.I/IX/76
yang diresmikan penggunaanya oleh Bapak Presiden Soeharto tanggal 28 Pebruari
1980.
Tonasa Unit II yang
menggunakan proses kering Proses ini umpan klin berupa tepung kering dengan
kadar air 0,5 – 1 % mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1980 dengan
kapasitas terpasang 510.000 metrik ton semen
pertahun. Program optimalisasi Tonasa Unit II dirampungkan pada tahun 1991
secara swakelola dan berhasil meningkatkan kapasitas terpasang menjadi 590.000
metrik ton pertahun.
3.
Pabrik
Semen Tonasa III
Dengan meningkatkan
pertumbuhan semen, maka didirikan Pabrik Semen Tonasa III Yang lokasinya
berdekatan dengan Pabrik Semen Tonasa II, berdasarkan persetujuan BAPPENAS
No.32/XC-LC/B.V/1981 tanggal 30 Oktober 1981.
Pembangunan Pabrik
Semen Tonasa III ini dilaksanakan atas kerjasama Pemerintah Republik Indonesia
dengan Pemerintah Jerman Barat yang selesai pada akhir tahun 1984 dan di
resmikan pada tanggal 13 April 1985 Oleh Bapak Presiden Soeharto bersama-sama
dengan perdana Menteri Singapura Lee Kwan Yew. Dengan besar biaya investasi
untuk pabrik ini adalah 98.807.000.000,- yang beroperasi dengan menggunakan BCO
dan pada tahun 1987 penggunaan bahan Bakar BCO pada pabrik Tonasa II dan III
diganti dengan menggunakan bahan Bakar Batu Bara.
4. Pabrik Semen Tonasa IV
Tonasa Unit IV
didirikan berdasarkan SK Menteri Perindustrian No.182/MPP.IX1990 tanggal 02
Oktober 1990 dan SK Menteri Keuangan RI No.154/MK.013/1990 tanggal 29 November
1990.
Pabrik Semen Tonasa
IV yang diresmikan penggunaannya oleh Bapak Presiden Soeharto pada tanggal 10
September 1996. Tonasa Unit IV dengan kapasitas terpasang 2.300.000 metrik ton
pertahun dioperasikan secara komersial pada tanggal 01 November 1996. Pabrik
yang menggunakan proses kering ini terletak di lokasi yang sama dengan Tonasa
Unit II dan III.
5. Pabrik Tonasa V
Tonasa V beroperasi
secara komersial sejak 01 Februari 2013. Pabrik Tonasa V memiliki kapsitas
terpasang 2,5 Juta ton per tahun. Pabrik Tonasa V dan Pabrik Listrik 2 x 35 MW
diresmikan Oleh Presiden RI (Susilo Bambang Yudhoyono) pada tanggal 19 Februari
2014.
B.
Status
Perusahaan Semen Tonasa
Pada
awalnya didirikannya pabrik semen tonasa I dalam masa konstruksi masi berstatus
proyek dibawah naungan Depertemen Perindustrian Dasar dan Tambang. Dengan
selesainya proyek pembangunan pabrik semen tonasa I, pada tanggal 2 Nopember
1968 status perusahaan ditingkatkan menjadi BUMN yang terbentuk perusahaan umum
(PERUM).
Berdasarkan
PP No. 54 tahun 1971 tanggal 8 September 1971. Pada tahun 1971 status
perusahaan meningkat menjadi perusahaan perseroan, berdasarkan PP No. I tahun
1971 tanggal 9 Januari 1975 dan pada mulai tahun 1995 konsolidasi dengan Semen
Gresik.
C.
Visi,
Misi, Filosofi, Budaya dan Logo Perusahaan
1.
Visi
“ Menjadi Peusahaan
Persemenan Terkemuka yang Efisien dan Berwawasan Lingkungan di Indonesia.”
2.
Misi
a. Meningkatkan
nilai perusahaan sesuai keinginan stakeholder.
b.
Memproduksi semen untuk memenuhi kebutuhan
konsumen dengan kualitas dan harga bersaing serta penyerahan tepat waktu.
c.Senantiasa Berupaya
Melakukan Improvement di Segala Bidang, Guna Meningkatkan Daya Saing di Pasar
dan Ebitda Margin Perusahaan.
d. Membangun
lingkungan kerja yang mampu membangkitkan motivasi karyawan untuk bekerja
secara professional.
3.
Filosofi
Setiap orang didalam
perusahaan senantiasa memiliki keyakinan dan pemekiran untuk dapat menciptakan
peningkatan kenerja perusahaan dengan motto:
“Hari ini lebih baik dari hari
kemerin dan hari esok lebih baik dari hari ini”.
4. Budaya Perusahaan
Budaya perusahaan
digali dari nilai-nilai perusahaan yang di jabarkan lebih lanjut dalam bentuk
sikap dan perilaku kerja karyawan Semen Tonasa yang terdiri dari CHAMPS :
a.
Compete with a clear synergized vision
Mampu
berkontribusi dalam menciptakan keunggulan daya saing perusahaan dengan
mewujutkan Visi perusahaan secara sinergis
b.
Have a high spirit for continues learning
Memiliki semangat yang tinggi untuk belajar secara terus
menerus.
c.
Act with high accouubtibility
Memiliki tanggung
jawab yang tinggi atas semua tindakannya dan mengusahakan hasil yang terbaik
bagi perusahaan
d.
Meet customer expectation
Mampu bersikap pro aktif dalam memenuhi atau melebihi
keinginan dari kalangan pelanggan dan pembeli.
e.
Perform with high integrity
Mampu secara konsisten bekerja dengan berpegaang pada
hati nurani serta nilai-nilai keadilan, kejujuran, ketulusan dan keikhlasan.
f.
Support ethical conduct at work
Mendukung praktik dan perilaku kerja yang berlandaskan
pada standart etika kerja perusahaan, regulasi yang berlaku serta
prinsip-prinsip Good Corporate Governance dan nilai-nilai atau prinsip
kebenaran unifersal.
5. Logo Perusahaan
Makna, bentuk dan warna logo PT. Semen Tonasa merupakan
cerminan identitas dan lingkup usaha yang dimilikinya.
·
Bentuk bundar yang dulunya berbentuk lonjong
seperti perisai, melambangkan perjuangan, prinsip berdiri diatas kaki sendiri,
juga melambangkan semangat persatuan jiwa yang bulat dan gotong royong.
·
Benteng ujung pandang (fort roterdam), melambangkan kekokohan dan kesungguhan,
·
Cerobong Pabrik, melambangkan dinamisme dan
pengembangan kedepan
·
Pada dan Kapas, melambangkan kesejahteraan dan
kemakmuran, bunga kapas 8 (delapan) sedang padi 17 (tuju belas) yang berarti
hari proklamasi kemerdekaan RI.
·
Bintang Lima, melambangkan pancasila dan juga
berarti bintang keberuntungan (light star).
D.
Bidang
Pekerjaan di Perusahaan atau Devisi Tempat KKNP
a.
Tempat
Kegiatan Kuliah Kerja
Nyata Profesi ( KKNP ) di laksanakan dikantor pusat perusahaan PT. Semen Tonasa
bagian Direksi Pemasaran, Departemen Penjualan
b.
Waktu
Dilaksanakan Kuliah
Kerja Nyata profesi (KKNP)Pada tanggal 01 Agustus sampai dengan 31 Agustus 2016
kantor pusat PT. Semen Tonasa.
E.
Struktur
Organisasi Perusahaan PT. Semen Tonasa
Struktur
Organisasi bagi suatu perusahaan sangatlah mutlak baik perusahaan kecil maupun
perusahaan besar. Karena dengan dasar itu dapat diketahui dengan jelas tugas dan
wewenang dari suatu jabatan.
Struktur
Organisasi PT. Semen Tonasa ini terdiri
dari 4 (empat) Direksi yang terdiri dari
1.
Direktur Utama
2.
Direktur Keuangan
3.
Direktur Produksi
4.
Direktur
Komersian
a. Departemen-Departemen
Departemen
ini mendapat pengawasan langsung dari Direksi, yaitu:
1.
Direktur Utama Menbawahi
a.
Departemen Internal Audit
b.
Departemen CSR dan Umum
c.Departemen Sekper
(Sekertaris Perusahaan)
2.
Direktur Keuangan Menbawahi :
a.
Departemen Akuntansi dan Keuangan
b.
Direktur Sumber Daya Manusia (SDM.
3.
Direktur Produksi, Membawahi :
a.
Departemen Produksi Bahan Baku
b.
Departemen Produks Tonasa 2/3
c.Dpartemen Produksi Tonasa 4
d.
Departemen Produksi Tonasa 5
e.
Departemen Perencanaan Teknik
f. Departemen Jaminan Mutu & Lingkungan
g.
Departemen pembangkit
4.
Direktur Komersial, Membawahi :
a.
Departemen Penjualan
b.
Departemen Distribusi dan Transportasi
c.Departemen Pengadaan dan PP
d.
Biro Perencanaan & Analisa Pasar
b.
Biro-biro
Tiap
departemen terdiri atas Biro yang mempunyai fungsi dan tanggung jawab yang
berbeda.
1. Departemen
Internal Audit, terdiri dari:
a. Biro
Audit akuntansi dan keuangan
b. Biro
Audit teknik
c.Biro
Audit Komersial dan lembaga penunjang
2. Departemen
CSR dan Umum, terdiri dari :
a. Biro
Pelayanan Umum
b. Biro
CSR dan PKBL
c.Bioro
Keamanan
3. Departemen
sekper, terdiri dari
a. Biro
Hukum dan Governance
b. Biro
Menejemen resiko
c.Biro
Pelayanan Humas
4. Departemen
Akutansi dan Keungan, terdiri dari :
a. Biro
Pengolaan Dana
b. Biro
Pengelolaan Hutang Piutang
c.Biro
Pajak dan Asuransi
d. Biro
Akutansi Keuangan
e. Biro
Akuntansi Menajemen
5.
Departement SDM, terdiri dari :
a.
Biro Personalia
b.
Biro Diklat
c.Biro Pelayanan Kesehatan
d.
Biro Pengembangan Organisasi dan SDM
6.
Departemen Produksi Bahan Baku, Terdiri dari
:
a.
Biro Tambang
b.
Biro Pemeliharaan dan Pelayanan Tambang
c.Biro Operasi Crusher
7.
Departemen Produksi Tonasa 2/3 terdiri dari:
a.
Biro Operasi 2/3
b.
Biro Pemeliharan Mesin 2/3
c.Biro Pemeliharaan Listrik
dan Instrment 2/3
8.
Departemen Produksi Tonasa 4, terdiri dari:
a.
Biro Operasi 4
b.
Biro Pemeliharaan Mesin 4
c.Biro Pemeliharaan Listrik
dan Instrment 4
9.
Departemen Pembangkit, terdiri dari:
a.
Biro Operasi Pembangkit
b.
Biro Pemeliharaan Mesin Pembangkit
c.Biro Pemeliharaan Ellins
Pembangkit
d.
Biro Distribusi Daya
10. Departemen
Jaminan Mutu dan Lingkungan, terdiri dari:
a.
Biro Jaminan Mutu
b.
Biro Pemantauan Lingkungan dan Proper
c.Biro Pengembangan Sistem,
Inovasi dan TPM
d.
Biro Keselamatan dan Kesehatan Kerja
11. Departemen
Penjualan, terdiri dari:
a.
Biro Penjualan Wilayah I
b.
Biro Penjualan Wilayah II
c.Biro Penjualan Wilayah III
d.
Biro Perencanaan dan Analisis Pasar
12. Departemen
Distribusi dan Transportasi, terdiri dari:
a.
Biro Distribusi
b.
Biro Transportasi
c.Biro Pengantongan I
d.
Biro Pengantongan II
13. Departemen
Pengadaan, terdiri dari:
a.
Biro Perencanaan Pengadaan
b.
Biro Pengdaan Barang
c.Biro Pengelolaan Persediaan
d.
Biro Pengadaan Jasa
c. Seksi-seksi
Tiap biro membawahi seksi dan staf, yang
pada dasarnya seksi-seksi dan staf tersebut mempunyai keterkaitan.
1. Biro
Audit Akutansi dan Keuangan
2. Biro
Audit Teknik
3. Biro
Audit Komersial dan Lembaga Penunjang
4. Biro
Pelayanan Umum, membawahi
a.
Seksi Transportasi
b.
Seksi Rumah Tangga
c.
Seksi Protokol
d.
Seksi Pemeliharaan Sarana Umum
5. Biro
CSR dan PKBL, membawahi,
a.
Seksi Program Kemitraan
b.
Seksi CSR/ Bina Lingkungan
c.
Seksi adm. Keu. CSR/PKBL
6. Biro
Keamanan, membawahi,
a.
Seksi kam. Pabrik dan Perumahan
7. Biro
Hukum dan Govern, membawahi
a.
Seksi Hukum
b.
Seksi Tanah dan Optimalisasi Aset
c.
Seksi CSG
8. Biro
Manajemen Resiko,
9. Biro
Humas membawahi:
a.
Seksi Perwakilan Jakarta
b.
Seksi Humas
c.
Seksi Sekertariat
10. Biro
Pengelolaan Dana, membawahi
a.
Seksi Penerimaan dan Pembayaran
b.
Seksi-seksi Pengeluaran dan Perencanaan
Likuiditas
11. Biro
Pengelolaan Hutang Piutang, membawahi
a.
Seksi Adm Hutang Piutang
b.
Seksi Penagihan
12. Biro
Pajak dan Asuransi, membawahi:
a.
Seksi Pajak
b.
Seksi Asuransi dan Pengelolaan Aset
13. Biro
Akutansi Keuangan, membawahi:
a.
Seksi Akuntansi Umum
b.
Seksi Verifikasi
14. Biro
Akuntansi Manajemen, membawahi:
a.
Seksi Akuntansi Biaya
15. Biro
Personalia
a.
Seksi Adm. Karyawan
b.
Seksi Hub. Karyawan dan Outsourcing
16. Biro
Diklat
a.
Seksi Perc. & Pelaks. Diklat
b.
Seksi Evaluasi Diklat
17. Biro
Pelayanan Kesehatan
a.
Seksi penunjang medis
b.
Seksi pelayanan medis dan keperawatan
c.
Seksi hyperkes
18. Biro
Pengembangan Organisasi dan SDM
a.
Seksi PO dan perencanaan
b.
Seksi penilaian kenerja dan Prod karyawan
19. Biro
Pemas. Wil.2
a.
Seksi pemasaran Kaltim
b.
Seksi Pemasaran Kalselten
20. Biro
Pemas. Wil.3
a.
Seksi pemas. Bali, NTB, dan NT
b.
Seksi pemas. Maluku dan Papua
21. Biro
Distribusi 1
a.
Seksi pel.kassi
b.
Seksi angk.laut,curah dan C
22. Biro
Distribusi 2
a.
Seksi angk. Darat dan depo
23. Biro
PRC dan pengendalian semen
a.
Seksi perencanaan dan distribusi
24. Biro
pengantongan
a.
Seksi pgt. Bitung
b.
Seksi pgt palu
c.
Seksi pgt samarinda
d.
Seksi pgt Banjarmasin
e.
Seksi pgt Makassar
f.
Seksi pgt celukan bawang
g.
Seksi pgt ambon
h.
Seksi penerimaan pembayaran
i.
Seksi pajak
25. Biro
Tambang Membawahi :
a.
Seksi PP tambang
b.
Seksi penam. Batu kapur
c.
Seksi penem. Pemec. TL dan P
26. Biro
Pemel. Alat Tambang, membawahi :
a.
Seksi pamel. A. berat dan Pro
b.
Seksi bengkel A.berat
27. Biro
Operasi A membawahi :
a.
Seksi operasi Crusher A
b.
Seksi Pemel. Mesin A
c.
Seksi Pemel. List dan Inst A
28. Biro
Operasi B, membawahi
a.
Seksi operasi rawmill 2/3
b.
Seksi operasi kiln coalmill
c.
Seksi rawmill 4
29. Biro
Pemeliharaan Mesin B, membawahi
a.
Seksi pem. Mesin rawmill 2
b.
Seksi pem. Mesin coalmill
c.
Seksi Pem. Mesin rawmill 4
d.
Seksi pem. Mesin coalmill
30. Biro
Pemel. List dan inst B, membawahi
a.
Seksi pem. Listrik B
b.
Seksi pem. Inst B
c.
Seksi pemel. System kontro
31. Biro
Operasi C, membawahi
a.
Seksi operasi pengg. Semen
b.
Seksi PGT. 2/3/4
32. Biro
Pemeliharaan Mesin C, membawahi
a.
Seksi pem. Mesin fenish mill
b.
Seksi pem. Mesin. Pabrik
33. Biro
pamel. List dan Inst C, membawahi
a.
Seksi pem. List dan inst F.M
b.
Seksi pem. List dan inst pac
34. Biro
Litbang Sist Perush
a.
Seksi evaluasi KPI
35. Biro
List. Usaha
36. Biro
( Dep. Litbang Teknis )
37. Biro
Rancang Bangun
38. Biro
Konst. & Pely. Teknik
a.
Seksi PU non Pabrik
b.
Seksi pekerjaan umum
c.
Seksi pem. List jaminan kualitas
d.
Seksi study lingk. & amdal
39. Biro
Lit. teknis & QA
a.
Seksi jaminan mutu
b.
Seksi pekerjaan umum
c.
Seksi study lingk. Dan amdal
40. Biro
Bengkel membawahi
a.
Seksi bengkel mesin
b.
Seksi bengkel list. Dan inst
41. Biro
Peencanaan Teknik
a.
Seksi Prc. Suku cadang
b.
Seksi inspeksi
c.
Seksi Prc dan Ev. Pemeliharaan
42. Biro
Kes. Ker dan lingk.
a.
Seksi Kes. Kerja dan Kebersihan
b.
Seksi pem. Ep dan Dust Colle
c.
Seksi Pengelolaan Air
d.
Seksi Keb.Lingk. Pabrik
43. Biro
Energi
a.
Seksi PPO BTG
b.
Seksi Pemel. Mesin BTG
c.
Seksi Pemel. List dan Inst
BAB III
TINJAUAN
PUSTAKA
PEMASARAN DAN PENJUALAN
I. Defenisi
A. Definisi Pemasaran
Ada beberapa definisi mengenai pemasaran
diantaranya adalah :
a. Philip Kotler
(Marketing) pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.
b. Menurut Philip
Kotler dan Amstrong pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial dan managerial
yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan
inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan
orang lain.
c. Pemasaran
adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk
merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang
yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan
perusahaan.
d. Menurut W
Stanton pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan
untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang
dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli maupun pembeli potensial.
B. Manajemen
Pemasaran
Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu
manajemen dan pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong pemasaran adalah
analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari program-program yang
dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang
menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan.
Sedangakan manajemen adalah proses perencanaan (Planning), pengorganisasian
(organizing) penggerakan (Actuating) dan pengawasan.
Jadi dapat diartikan bahwa Manajemen Pemasaran
adalah sebagai analisis, perencanaan, penerapan, dan pengendalian program yang
dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang
menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan – tujuan
organisasi.
C. Konsep
Pemasaran
Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk
mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar
sasaran serta memberikan kepuasaan yang diharapkan secara lebih efektif dan
efisien dibandingkan para pesaing.
Konsep pemasaran yang telah diungkapkan dengan
berbagai cara:
1. Temukan keinginan pasar dan penuhilah.
2. Buatlah apa yang dapat dijual dan jangan
berusaha menjual apa yang dapat dibuat.
3. Cintailah pelanggan, bukan produk anda.
4. Lakukanlah menurut cara anda (Burger king)
5. Andalah yang menentukan (United Airlines)
6. Melakukan segalanya dalam batas kemampuan untuk
menghargai uang pelanggan yang sarat dengan nilai, mutu dan kepuasan (JC.
Penney).
Dalam pemasaran terdapat enam konsep yang merupakan
dasar pelaksanaan kegiatan pemasaran suatu organisasi yaitu : konsep produksi,
konsep produk, konsep penjualan, konsep pemasaran, konsep pemasaran sosial, dan
konsep pemasaran global.
D. Sistem
Pemasaran
1. Pengertian Sistem Pemasaran
Sistem adalah sekolompok item atau bagian-bagia
yang saling berhubungan dan saling berkaitan secara tetap dalam membentuk satu
kesatuan terpadu. Jadi dapat diartikan sistem pemasaran adalah kumpulan
lembaga-lembaga yang melakukan tugas pemasaran barang, jasa, ide, orang, dan
faktor-faktor lingkungan yang saling memberikan pengaruh dan membentuk serta
mempengaruhi hubungan perusahaan dengan pasarnya..
Dalam pemasaran kelompok item yang saling
berhubungan dan saling berkaitan itu mencakup :
1. Gabungan organisasi yang melaksanakan kerja
pemasaran.
2. Produk, jasa, gagasan atau manusia yang
dipasarkan.
3. Target pasar.
4. Perantara (pengecer, grosir, agen transportasi,
lembaga keuangan).
5. Kendala lingkungan (environmental constraints).
Sistem pemasaran yang paling sederhana terdiri dari
dua unsur yang saling berkaitan, yaitu organisasi pemasaran dan target
pasarnmya. Unsur-unsur dalam sebuah sistem pemasaran serupa dengan unsur-unsur
yang ada pada sistem radio stereo. Bekerja secara terpisah, tetapi pada waktu
dipertemukan secara tepat.
2.
Macam – Macam Sistem Pemasaran
a. Sistem pemasaran dengan
saluran vertikal
Pada sistem ini produsen,
grosir, dan pengecer bertindak dalam satu keterpaduan.
Tujuan :
·
Mengendalikan perilaku saluran
·
Mencegah perselisihan antara anggota saluran
b. Sistem pemasaran dengan
saluran horizontal
peluang pemasaran yang muncul.
Pada sistem ini, ada suatu kerjasama antara dua atau lebih perusahaan yang
bergabung untuk memanfaatkan
c. Sistem pemasaran dengan saluran
ganda
Pada sistem ini beberapa gaya
pengeceran dengan pengaturan fungsi distribusi dan manajemen digabungkan,
kemudian dari belakang dipimpin secara sentral.
3. Lingkungan Sebuah Sistem Pemasaran
a.
Lingkungan makro ekstern.
Lingkungan makro tersebut ialah:
·
Demografi
(kependudukan).
·
Kondisi ekonomi.
·
Teknologi.
·
Kekuatan sosial
dan budaya.
·
Kekuatan politik
dan legal.
·
Persaingan.
b. Lingkungan mikro eksternal
·
Pasar (market)
·
Pemasok
·
Pialang (marketing
intermediaries)
c. Lingkungan Non- – Pemasaran Intern
Kekuatan non –
pemasaran lainnya adalah lokasi perusahaan, ketangguhan bagian penelitian dan
pengembangan. Kekuatan intern bersifat menyatu (interest) dalam organisasi dan
dikendalikan oleh manajemen.
e. Strategi Pemasaran
1. Pengertian Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran adalah pengambilan
keputusan-keputusan tentang biaya pemasaran, bauran pemasaran, alokasi
pemasaran dalam hubungan dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi
persaingan. Dalam strategi pemasaran, ada tiga faktor utama yang menyebabkan
terjadinya perubahan strategi dalam pemasaran yaitu :
1. Daur hidup produk
Strategi harus disesuaikan
dengan tahap-tahap daur hidup, yaitu tahap perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap
kedewasaan dan tahap kemunduran.
2. Posisi persaingan perusahaan
di pasar
Strategi pemasaran harus
disesuaikan dengan posisi perusahaan dalam persaingan, apakah memimpin,
menantang, mengikuti atau hanya mengambil sebagian kecil dari pasar.
3. Situasi ekonomi
Strategi pemasaran harus
disesuaikan dengan situasi ekonomi dan pandangan kedepan, apakah ekonomi berada
dalam situasi makmur atau inflasi tinggi.
2. Macam-Macam Strategi Pemasaran
macam strategi pemasaran diantaranya:
1. Strategi kebutuhan primer
Strategi-strategi pemasaran untuk merancang
kebutuah primer yaitu:
·
Menambah jumlah
pemakai dan
·
Meningkatkan
jumlah pembeli.
2. Strategi Kebutuhan Selektif
Yaitu dengan cara :
a. Mempertahankan pelanggan misalnya:
·
Memelihara
kepuasan pelanggan;
·
Menyederhanakan
proses pembelian;
·
Mengurangi daya
tarik atau jelang untuk beralih merk;
b. Menjaring pelanggan (Acquistion Strategier)
·
Mengambil posisi
berhadapan (head – to heas positioning)
·
. Mengambil posisi
berbeda (differentiated positin)
Secara lebih jelas, strategi pemasaran dapat dibagi
kedalam empat jenis yaitu:
1. Merangsang kebutuhan primer dengan menambah
jumlah pemakai.
2. Merangsang kebutuhan primer dengan memperbesar
tingkat pembelian.
3. Merangsang kebutuhan selektif dengan
mempertahankan pelanggan yang ada.
4. Merangsang kebutuhgan selektif dengan menjaring
pelanggan baru.
f. Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar
adalah kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok-kelompok pembeli yang
berbeda yang memiliki kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang berbeda yang
mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang berbeda. Atau segmentasi
pasar bisa diartikan segmentasi pasar adalah proses pengidentifikasian dan
menganalisis para pembeli di pasar produk, menganalisia perbedaan antara
pembeli di pasar.
1. Dasar-dasar dalam penetapan Segmentasi Pasar
Dalam penetapan segmentasi pasar ada beberapa hal
yang menjadi dasarnya yaitu:
1. Dasar – dasar segmentasi
pasar pada pasar konsumen
a. Variabel geografi, diantaranya : wilayah, ukuran daerah, ukuran
kota, dan kepadatan iklim.
b. Variabel demografi, diantaranya : umur, keluarga, siklus hidup,
pendapatan, pendidikan, dll
c. Variabel psikologis, diantaranya :kelas sosial, gaya hidup, dan
kepribadian.
d. Variabel perilaku pembeli, diantaranya : manfaat yang dicari, status
pemakai, tingkat pemakaian, status kesetiaan dan sikap pada produk.
2. Dasar – dasar segmentasi pada pasar industri
a. Tahap 1:
menetapkan segmentasi makro, yaitu pasar pemakai akhir, lokasi geografis, dan
banyaknya langganan.
b. Tahap 2: yaitu
sikap terhadap penjual, ciri – ciri kepribadian, kualitas produk, dan
pelanggan.
2. Syarat segmentasi Pasar
Ada beberapa syarat segmentasi
yang efektif yaitu :
a. Dapat diukur
b. Dapat dicapai
c. Cukup besar atau cukup
menguntungkan
d. Dapat dibedakan
e. Dapat dilaksanakan
3. Tingkat Segmentasi Pasar
Karena pembelian
mempunyai kebutuhan dan keinginan yang unik. Setiap pembeli, berpotensi menjadi
pasar yang terpisah. Oleh karena itu segmentasi pasar dapat dibangun pada
beberapa tingkat yang berbeda.
a. Pemasaran massal
Pemasaran massal berfokus pada produksi massal,
distribusi massal, dan promosi massal untuk produk yang sama dalam cara yang
hampir sama keseluruh konsumen.
b. Pemasaran segmen
Pemasarn segmen menyadari bahwa pembeli berbeda
dalam kebutuhan, persepsi, dan perilaku pembelian.
c. Pemasaran ceruk
Pemasaran ceruk (marketing niche) berfokus pada sub
group didalam segmen-segmen. Suatu ceruk adalah suatu group yang didefiniskan
dengan lebih sempit.
d. Pemasaran mikro
Praktek penyesuaian produk dan program pemasaran
agar cocok dengan citarasa individu atau lokasi tertentu. Termasuk dalam
pemasaran mikro adalah pemasaran lokal dan pemasaran individu.
4.
Manfaat Segmentasi Pasar
Sedangakan manfaat dari
segmentasi pasar adalah:
a. Penjual atau produsen
berada dalam posisi yang lebih baik untuk memilih kesempatan- kesempatan
pemasaran.
b. Penjual atau produsen dapat
menggunakan pengetahuannya terhadap respon pemasaran yang berbeda-beda,
sehingga dapat mengalokasikan anggarannya secara lebih tepat pada berbagai
segmen.
c. Penjual atau produsen dapat
mengatur produk lebih baik dan daya tarik pemasarannya
5. Menentukan Pasar Sasaran
Langkah-langkah dalam menentukan pasar sasaran yaitu :
1. Langkah pertama
Menghitung dan menilai potensi
keuntungan dari berbagai segmen yang ada
2. Langkah kedua
Mencatat hasil penjualan tahun
lalu dan memperkirakan untuk tahun yang akan datan.
B. Penjualan
a. Pengertian Penjualan
Penjualan merupakan salah satu sumber
pendapatan perusahaan, jika semakin besar aktifitas penjualan di suatu
perusahaan, maka akan semakin besar pula pendapatan yang akan di terima oleh
perusahaan.
Pengertian penjualan menurut” basu
Swastha” dalam bukunya menyatakan bahwa
Penjualan adalah ilmu dan seni mempengaruhi pribadi yang di lakukan oleh
penjual untuk mengajak orang lain agar bersedia memberi barang atau jasa yang
di tawarkan.
Sedangkan pengertian penjualan menurut
‘Henry Simamora’ menyatakan bahwa
Penjualan adalah pendapatan lazim dalam perusahaan dan merupakan jumlah kotor
yang di bebankan kepada pelanggan atas barang dan jasa.
b. Tujuan penjualan
Dalam suatu perusahaan kegiatan
penjualan adalah kegiatan yang penting, karena dengan adanya kegiatan penjualan
tersebut maka akan terbentuk laba yang dapat menjamin kelangsungan hidup
perusahaan.
Tujuan umum penjualan yang dimiliki perusahaan
menurut “Basu Swastha” dalam bukunya “ Manajemen Penjualan” menyatakan bahwa:
a.
Mencapai volume penjualan tertentu.
b.
Mendapat laba tertentu.
c.
Menunjang pertumbuhan perusahaan
c. Dokumen – Dokumen Penjualan
Dokumen-dokumen penjualan menurut ‘La Midjan’ antara lain sebagai berikut:
1. Order
Penjualan barang (Sales Order)
2. Nota
Penjualan Barang
3. Perintah
Penyerahan barang( Delivery Order )
4. Faktur
Penjualan ( Invoice)
5. Surat
pengiriman Barang (Shipping Slip)
6. Jurnal
penjualan ( Sales Journal
Bagian- Bagian Penjualan antara lain :
1.
Bagian Penjualan
2.
Bagian Kredit
3.
Bagian Gudang
4.
Bagian Pengiriman
5.
Bagian Penagihan
d. Pengertian Prosedur
Prosedur adalah suatu bagian sistem yang merupakan
rangkaian tindakan yang menyangkut beberapa orang dalam satu atau beberapa
bagian yang ditetapkan untuk menjamin agar suatu kegiatan usaha atau transaksi
dapat terjadi secara berulang kali dan dilaksanakan secara seragam”
Prosedur
adalah rangkaian aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara berulang –ulang
dengan cara yang sama, suatu urutan kegiatan klerika, biasanya melibatkan
beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih yang di buat untuk menjamin
penanganan secara seragam, serta suatu bagian sistem yang merupakan rangkaian
tindakan yang menyangkut beberapa orang.
e.
Klasifikasi Transaksi Penjualan
Ada
beberapa macam transaksi penjualan menurut La Midjan dalam bukunya “Sistem Informasi Akuntansi’’ dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Penjualan Tunai
Adalah penjualan yang bersifat cash dan carry pada umumnya terjadi secara kontan dan dapat pula terjadi
pembayaran selama satu bulan dianggap kontan
2. Penjualan kredit
Adalah penjualan dengan tenggang waktu rata
– rata diatas satu bulan.
3. Penjualan
Tender
Adalah penjualan yang dilaksanakan melalui prosedur tender
untuk memegangkan tender selain harus memenuhi berbagai prosedur.
4. Penjualan
Ekspor
Adalah penjualan yang dilaksanakan dengan pihak pembeli
luar negeri yang mengimpor barang tersebut.
5. Penjualan
Konsinyasi
Adalah penjualan yang dilakukan secara titipan kepada
pembeli yang juga sebagai penjual.
6. Penjualan
grosir
adalah
penjualan yang tidak langsung kepada pembeli, tetapi melalui pedagang grosir
atau eceran.
Tugas Pokok Penjualan adalah sebagai
berikut:
a . Mencari order sesuai dengan tingkat penjualan
menguntungkan.
b Mencatat pesanan – pesanan yang diterima.
c Mengeluarkan dokumen perintah mengeluarkan
barang dan mengawasi pengiriman.
d Mencatat
akibat – akibat materil dan financial
dari aktivitas penjualan.
e Membuat faktur – faktur penjualan
f Menyusun data statistik penjualan
g Menyusun Laporan penjualan
f. Prosedur penjualan
1.
Prosedur Penjualan
Fot (Free On Truc)
Tujuan
Prosedur ini sebagai panduan untuk melayani transaksi
penjualan dengan syarat penjualan FOT (Free On Truck), yaitu syarat penyerahan
barangnya sampai dengan di atas truck
Prosedur
2. Prosedur Penjualan Fob (Free On Board)
Tujuan
Prosedur ini sebagai panduan untuk
melayani transaksi penjualan dengan syarat penjualan FOB (Free On Board), yaitu
transaksi penjualan standar dimana syarat penyerahan
barangnya sampai dengan diatas kapal.
Prosedur
--
3. Prosedur Penjualan Franco
Tujuan
Prosedur ini sebagai panduan untuk
melayani transaksi penjualan dengan syarat penjualan Franco, yaitu untuk
transaksi penjualan standar dimana syarat penyerahan barangnya sampai dengan
gudang distributor dengan melalui angkutan darat.
Prosedur
4. Cif-Cnf (Cost And Insurance Freight/Cost And Freight)
Tujuan
Prosedur ini sebagai panduan untuk
melayani transaksi penjualan dengan syarat penjualan CIF-CNF, yaitu transaksi
penjualan standar dimana syarat penyerahan barangnya sampai dengan gudang
distributor dengan melalui angkutan laut (kapal), untuk ongkos angkutnya
komponen biaya insurance dan /atau freight ditanggung oleh pengirim.
Prosedur
Komentar
Posting Komentar